CNMC Menyelidiki UEFA Menyusul Keluhan Liga Super 2021

cnmc

Latar Belakang Penyelidikan CNMC

Otoritas Kompetisi Nasional Spanyol (CNMC) secara resmi membuka penyelidikan terhadap UEFA pada awal Juni 2025. Langkah ini diambil setelah adanya pengaduan dari A22 Sports Management, operator Liga Super Eropa. Mereka menuding UEFA secara aktif menghalangi klub-klub sepak bola untuk berpartisipasi dalam kompetisi independen di luar struktur UEFA.

Penyelidikan ini berpusat pada kemungkinan pelanggaran hukum persaingan Uni Eropa, khususnya terkait penyalahgunaan posisi dominan dan praktik yang membatasi kebebasan klub. Sembilan klub yang sempat terlibat dalam proyek Liga Super dilaporkan menjadi sasaran tekanan UEFA agar tidak terlibat dalam turnamen tandingan.

CNMC mengindikasikan bahwa investigasi ini dilakukan guna menentukan apakah UEFA benar-benar menggunakan mekanisme yang mengekang persaingan. Jika terbukti, implikasinya bisa menjangkau seluruh lanskap sepak bola Eropa.

CNMC: Asal Konflik

Konflik antara UEFA dan Liga Super bukanlah hal baru. Pada April 2021, Liga Super Eropa diumumkan oleh beberapa klub elit Eropa. Tujuannya adalah membentuk kompetisi tertutup yang akan menyaingi Liga Champions. Namun, pengumuman tersebut memicu gelombang kritik global dari penggemar, pemain, pelatih, hingga pemerintah negara-negara Eropa.

Sebagai respons, UEFA dan FIFA segera mengeluarkan ancaman. Mereka menyatakan bahwa klub dan pemain yang terlibat dalam proyek Liga Super akan dikeluarkan dari seluruh kompetisi resmi. Dalam beberapa hari, sebagian besar klub mundur setelah mendapat tekanan dari berbagai pihak. Sebagian lainnya tetap bertahan, termasuk tiga klub pendiri yang terus memperjuangkan legalitas Liga Super melalui jalur hukum.

A22, sebagai operator Liga Super, terus menantang legitimasi dominasi UEFA dalam menyelenggarakan turnamen elit Eropa.

CNMC: Dampak dari Penyelidikan

Penyelidikan CNMC membuka kembali pertanyaan besar tentang siapa yang berhak mengatur kompetisi sepak bola di Eropa. Jika hasilnya menunjukkan UEFA bertindak di luar batas hukum, maka struktur pengelolaan sepak bola kontinental bisa berubah drastis.

Langkah CNMC ini juga memberi dukungan kepada pihak-pihak yang menginginkan kompetisi alternatif seperti Liga Super untuk bisa eksis secara legal, tanpa dihambat oleh ancaman institusi besar seperti UEFA.

Selain itu, keputusan hukum di tingkat nasional Spanyol bisa menjadi referensi untuk negara-negara anggota UE lainnya. Ini akan berdampak luas, tidak hanya pada struktur UEFA, tetapi juga terhadap FIFA dan otoritas sepak bola global.

Dampak Hukum yang Mungkin

UEFA bisa menghadapi konsekuensi serius jika terbukti melanggar prinsip persaingan bebas. CNMC dapat menjatuhkan sanksi berupa denda, memerintahkan revisi peraturan, atau bahkan membatalkan perjanjian yang mengikat klub.

Putusan ini juga berpotensi menegaskan kembali batas kewenangan UEFA sebagai organisasi yang memayungi kompetisi Eropa, namun tidak bisa sewenang-wenang membatasi pilihan klub anggotanya.

Lebih jauh, investigasi ini bisa menjadi preseden bagi organisasi olahraga lainnya yang dominan, memaksa mereka beroperasi lebih transparan dan kompetitif.

Reaksi dari Pihak-pihak Terkait

UEFA merespons tuduhan ini dengan membantah adanya pelanggaran hukum. Mereka menyatakan bahwa semua kesepakatan yang dilakukan dengan klub bersifat sukarela dan telah melalui proses hukum yang sah.

Sementara itu, A22 Sports Management memuji tindakan CNMC dan menyatakan keyakinannya bahwa UEFA telah lama menggunakan kekuasaan monopoli untuk mengintimidasi klub. Mereka mengusulkan format baru “Liga Unify” yang disebut lebih terbuka dan meritokratis.

Di sisi lain, publik sepak bola—termasuk para penggemar dan jurnalis—terpecah antara mendukung kebebasan klub dan menjaga tradisi kompetisi seperti Liga Champions.

Konteks Sejarah dan Preseden

Konflik semacam ini bukan pertama kali terjadi dalam sejarah sepak bola. Pada Desember 2023, Pengadilan Eropa (CJEU) memutuskan bahwa sistem otorisasi UEFA dan FIFA sebelumnya tidak sesuai dengan hukum Uni Eropa. CJEU menekankan pentingnya prinsip transparansi dan keadilan dalam pengelolaan kompetisi olahraga.

Putusan itu menjadi titik balik yang memberi celah hukum bagi inisiatif kompetisi independen seperti Liga Super untuk melanjutkan proyek mereka secara legal.

Pertempuran Hukum Sebelumnya dalam Sepakbola

Sejak pengumuman Liga Super, berbagai proses hukum muncul. Pengadilan Niaga Madrid hingga Mahkamah Uni Eropa telah menangani gugatan dari dan terhadap UEFA. Pada 2024, Mahkamah Agung Spanyol juga mendukung klub-klub Liga Super dalam gugatan terhadap UEFA terkait penyalahgunaan kekuasaan.

Setiap keputusan ini memperjelas bahwa dominasi mutlak dalam sepak bola tidak bisa dilegalkan tanpa dasar hukum yang kuat.

Evolusi Tata Kelola Sepakbola

Tata kelola sepak bola kini tengah memasuki masa transisi. Organisasi besar seperti UEFA dan FIFA mulai menyesuaikan peraturan mereka, seiring dengan tekanan hukum dan tuntutan dari berbagai pihak. Format kompetisi, aturan keikutsertaan, dan transparansi keuangan menjadi fokus utama reformasi.

Jika investigasi CNMC menghasilkan temuan serius, reformasi ini bisa dipercepat dan membuka pintu bagi perubahan besar di masa depan.

Kesimpulan: Masa Depan Tata Kelola Sepakbola

Penyelidikan CNMC terhadap UEFA di bulan Juni 2025 bukan hanya perkara hukum biasa. Ini adalah penentu arah masa depan sepak bola Eropa. Apakah klub tetap terikat pada struktur tunggal, atau bebas memilih jalur kompetisi lain?

Dunia sepak bola kini menunggu hasil akhir investigasi ini. Apa pun keputusannya, ini akan membentuk ulang cara kita memahami kekuasaan dan kebebasan dalam olahraga yang paling dicintai di dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *